Sebagai seorang pelajar, Nabila Eka Agustin tidak mau terbelenggu dengan rutinitas belajar saja. Terlebih setelah ada Covid 19. Dimana siswa harus belajar dari rumah saja. Dia mencoba bercerita, menulis puisi lalu membacanya di dosial medianya, mengikuti berbagai kompetisi, membuat naskah motivasi, lalu memvideokannya dengan gawai sederhannaya kemudian di unggah di media sosial (Youtube dan IG) menjadi kesehariannya. Siswa kelas X IPA-1 SMA Muhammadiyah 10 Gresik ini beberapa bulan ini terlihat aktif di chanel youtubnya (Nabila Eka) dengan berbagai branding Public Speaking-nya. “Setiap siswa harus memiliki kemerdekaan dalam belajar, terus berproses itu harus” Ucapnya singkat memulai percakapan pagi ini.
Menjadi presenter seperti Najwa Sihap yang mampu mengerakkan audien, Motivator kenamaan Merry Riyana yang memiliki daya magis luar biasa adalah sekelumit cita-citanya. Meskipun dimasa pandemic covid 19 yang mengharuskan siswa stay at home dan belajar di rumah aja, tapi tidak kehabisan akal bagi remaja putri ini. Dengan berbagai semangat hidupnya untuk terus membangun branding dirinya di bidang Public Speaking dia terus berproses.
Remaja yang terlahir di wilayah Gresik pada tanggal 1 Agustus 2004 ini ketika duduk di bangku SMP sudah memenangkan berbagai kompetisi diantaranya Juara I LKIR, Juara 1 cipta dan baca puisi Jambore UKS, juara 1 Uji kecerdasan melalui budaya baca Yang diadakan Dinas Perpustakaan Daerah Gresik. Juara Menulis Essay, Juara Membaca Berita dan berbagai kejuaraan lainnya. Aktif di berbagai kompetisi menjadi platform hidupnya.
Selain bergelut di dunia kompetisi remaja yang suka dengan menulis ini juga jago dibidang Public Speaking. Menjadi MC di berbagai acara. Diantaranya MC acara Jambore UKS Kabupaten Gresik, MC Wisuda,mengisi berbagai pelatihan kepemimpinan, dan berbagai acara baik di skeolah maupun diluar sekolah. Bakatnya terus Ia asah melalui berbagai kegiatan kepemimpinan seperti OSIS dan IPM.
Tapi sejak bulan maret 2020, setelah Ia memenangkan lomba membaca berita sudah tidak ada kompetisi lagi. Baik di tingkat kabupaten, propinsi maupun nasional. Karena pemerintah fokus menyelesaikan pandemic covid 19. Berbagai dana dipusat maupun didaerah dialihkan ke penanganan covid 19 dan dampak sosialnya. Maka Nabila tidak kehabisan akal. Ia terus berproses dan berproses. Maka sejak saat itu dia membangun chenel youtube dengan nama Nabila Eka dan juga IG dengan nama @nabilaeka.a dengan dua sosmed ini Nabila terus berkreasi membangun brandingnya.
Diantara isi Chenel youtubnya yang pertama adalah puisi tentang “Generasi Pahlawan di Masa Corona” yang dipublikasikan pada tanggal 13 Mei 2020 ini menceritakan tentang bagaimana siswa telah resah, karena mengalami persoalan yang awalnya disangka cepat tuntas ternyata berlangsung begitu lama. Covid 19 begitu menyesakkan bagi semua siswa. bagaimana perasaan siswa kangen dengan guru-gurunya, begitu juga sebaliknya. Kisah ini ditulisnya dalam sebait puisi yang indah. Dan hingga kini telah ditonton lebih dari 1.300 penonton. Ini tentu jumlah yang cukup bagus untuk youtuber pemula.
Dari semua konten yang dibuatnya telah mendapatkan apresiasi cukup banyak dari masyarakat dunia maya, bahkan beberapa chenelnya telah menjadi pembelajaran untuk siswa yang melaksanakan PLS (Pengenalan Lingkungan Sekolah) sebagi tutor sebya. hal ini bisa dilihat dari beberapa chenel motivasi yang dibuatnya. Beberapa konten motivasi yang telah dibuatnya diantarnya “ Bagaimana kita bisa sukses?, Ikut Lomba Gagal Melulu? Ini Resep terbaru!, Motivasi bangkit dari keterpurukan, dan Senja diantara debur Ombak” motivasi-motivasi ini mendapat apresiasi positif dari masyarkat penikmatnya. Terbukti setiap konten motivasi telah dilihat sekotar 700-san. Padahal konten ini masih berjalan 2 bulan saja.
“ Aku merasa bahagia, setidaknya bisa berbuat baik untuk orang lain. mencoba baik dengan menyebar kebaikan. Tentu covid 19 tak bisa kita lawan. Kita tida bisa sekolah seperti biasanya. Namun kita harus selalu berbuat baik. Ketika membuat konten ini aku tidak pernah berpikir apa dampknya, apa kan dapat Payment in Progress dari Youtube atau tidak. Tetapi semangat berproses, menyebar kebaikan itu yang harus saya bangun. Meskipun hanya satu orang saja, dan mampu merubah mereka menjadi lebih baik. Aku sudah sangat gembira” itu ucapnya saat ditanya wartawan SMAMIO.
“Dan yang cukup sulit dalam proses kreatif selain harus membuat naskah sendiri, mengambil video yang di sesuaikan dengan naskah, editing video. Juga yang cukup rumit adalah menentukan tema dan ketepatan upload karya. Semakin pas karya di uplad di youtube akan membuat penyimak dengan cepat menikmati karyanya. Semisal saat banyak siswa dan mahasiswa galau sebab tidak ad awisuda maka saya membuat karya puisi tentang wisuda, begitu juga ketika pemerintah sudah mengeluarkan konsep new normal. Maka saya harus membuat puisi new normal. Ketepatan pembuatan dan upload karya sangat berpengaru terhadap subscriber. Disinilah letak keseruan menikmati proses belajar di sosial media” jelasnya sambil tersenyum.
Tentag chenelnya yang berisi motivasi, puisi, MC nabila menjelaskan jika memang kemampuannya dibidang Public Speaking. Maka tiga hal itu sangat cocok dengan Public Speaking. Menyampaikan ide-ide, semangat untuk sesam pelajar melalui konten konten yang bernilai positif. Nabila sengaja tidak memilih konten yang sedang di gemari masyarakat luas seperti vlog, parodi, kuliner atau konten alay karena memang dalam konten seperti itu tidak ada nilai yang disampaikan secara mendalam. Selain sekedar hiburan semata. Nilai idealisme sebagai pelajar yang sedang membangun brendingnya sebagai calon ahli Public Speaking masih di pegangnya.
Alasannya membuat chanel Youtube dan IG adalah untuk mewujudkan kemerdekaan belajar yang di gagas Mentri Pendidikan dan Kebudayaan yang menyatakan bahwa ” Pembelajaran jarak jauh, ini akan menjadi permanen. Bukan pembelajaran jarak jauh pure saja, tapi hybrid model. Adaptasi teknologi itu pasti tidak akan kembali lagi,” Sehingga menuntut guru dan siswa kreatif dalam membuat konten yang positif. Dan tentu dengan membuat konten ini juga bisa menjadi pekerjaan di masa depan jika memang kontennya cukup di minati masyarakat. Menjadi siswa harus lebih mampu berdaya saing di era digital.
“ Dan syukur Alhamdulillah, memasuki bulan Juli dengan dukungan SMAM 10 Gresik saya bisa mengikuti berbagai lomba di bidang Puisi, Pidato, menulis Essay, Menulis Cerpen, Menulis Artiel, Fiture. Baik yang diadakan oleh kemendikbud, Kampus-kampus, partai politik. Dengan adanya berbagai kompetisi secara online tentu bisa mengembangkan bakatnya baik di bidang public spiking maupun menulis. Beberapa chenel Youtubku dan IG juga sudah ada beberapa lomba itu” terangnya sore ini menutup penjelasan akan pentingnya bagi siswa untuk terus berkarya. Menjadi diri sendiri itu penting, berproses itu sangat penting. Tanpa proses yang diseriusi maka prestasi tak akan pernah hadir. Covid 19 tidak akan pernah bisa membatasi ruang berekspresi siswa-siswa Indonesia.
Categories:
Tags:
Comments are closed