MEMPERSIAPKAN SEKOLAH BARU DAN KERJASAMA DENGAN PERGURUAN TINGGI
Jumat, 13 Maret 2016 lalu, SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik telah mengadakan sebuah acara bertajuk sharing session, yakni Knowledge Management Sharing dengan tema Mempersiapkan Sekolah Baru dan Kerjasama dengan Perguruan Tinggi. Dalam acara yang diikuti oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah, koordinator dan majelis di lingkungan Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah GKB Gresik ini, banyak hal disampaikan oleh pak Hamzah Fansuri, Ph.D selaku pembicara sekaligus wakil Dekan Fakultas MIPA di Institut Teknologi Sepuluh Nopember guna menguatkan tim SMAM 10 dalam mempersiapkan sekolah baru dengan manajemen dan sistem yang berkualitas.
Pendidikan, menurut beliau, merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri. Di SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik, nantinya akan diciptakan suasana belajar yang nyaman dan interaktif antar guru dan siswa, serta memberikan pembelajaran yang inovatif guna menciptakan daya saing yang kompetitif di masyarakat. Menciptakan pendidikan yang baik, sama juga dengan menciptakan sistem pendidikan yang demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif sehingga pendidikan itu sendiri bisa dijangkau oleh berbagai kalangan yang ingin menuntut ilmu.
Sistem sekolah, lanjutnya, juga haruslah menganut sistem yang terbuka dan multimakna. Hal itu bermaksud untuk menyediakan wadah ilmu bagi para siswa untuk menafsirkan ilmu yang diperolehnya tidak hanya dari satu sisi tetapi juga membuka peluang bagi pikiran-pikiran kreatif lainnya untuk menafsirkan bahkan mengaplikasikan ilmu dalam lingkup yang positif. Untuk mempersiapkan sekolah baru juga diperlukan kesiapan yang matang dalam berbagai hal.
BENARKAH AKREDITASI TIDAK MENJAMIN SISWA MASUK PTN?
Salah satu hal yang patut dipersiapkan dalam meningkatkan mutu dan kualitas sekolah adalah akreditasi. Sebagai sekolah baru, masalah ini jugalah yang kerap menghampiri yakni persoalan akreditasi yang belum dikantongi. Hal ini terjadi karena memang untuk mendapatkan akreditasi sekolah, diperlukan penilaian saat proses pembelajaran di sekolah sudah berlangsung. Absennya poin akreditasi ini juga kerap membuat para wali siswa mempertanyakan perihal keberhasilan anak mereka untuk melanjutkan studi ke jenjang Perguruan Tinggi. Namun benarkah jaminan masuk PTN besar dipengaruhi oleh akreditasi sekolah?
Dalam kesempatan sharing session lalu, pak Hamzah yang juga lulusan Doktor dari Curtin University Australia ini menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi tingkat kesuksesan seorang siswa diterima di perguruan tinggi bukanlah soal akreditasi, melainkan prestasi siswa itu sendiri utamanya mereka yang mengambil jalur SBMPTN. “Memang untuk para siswa yang ingin mengambil jalur SNMPTN, pihak universitas sudah memiliki ranking yang menentukan kuota banyaknya siswa yang akan diterima dari masing-masing sekolah. Namun, sekali lagi, jalur yang bisa ditempuh untuk masuk PTN tidak hanya dari itu saja. Justru pihak universitas akan lebih mempertimbangkan siswa-siswa yang memiliki prestasi. Bisa dengan jalan memenangkan berbagai lomba”, ujarnya. Oleh karena itu, sistem pembelajaran yang berkualitas, interaktif, inspiratif, menantang, menyenangkan dan memotivasi sangat perlu untuk diterapkan di sekolah untuk merangsang partisipasi aktif dari siswa serta menciptakan cukup ruang bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian yang sesuai dengan bakat, minat, serta perkembangan fisik dan mental siswa. Hal inilah yang paling utama untuk dikembangkan untuk merangsang prestasi siswa dalam berbagai aspek yang nantinya akan memudahkan jalan untuk menuju perguruan tinggi yang diincar.
Salah satu paradigma pembelajaran yang harus dianut adalah pentingnya menekankan kepada pendidik dan peserta didik bahwa pendidikan bukanlah melulu soal diberi tahu, melainkan berlomba untuk mencari tahu beragam ilmu pengetahuan yang tidak hanya bersumber dari guru saja melainkan dari berbagai sumber lainnya. Mengesampingkan konteks tekstual dan mengedepankan konteks ilmiah juga akan mampu menstimulasi daya pikir siswa untuk menyerap dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh serta menafsirkan ilmu tidak hanya dari satu jawaban melainkan juga mampu secara kreatif mengartikan pengetahuan yang diperoleh. Paradigma pembelajaran itulah yang nantinya akan digunakan dalam proses KBM di SMAMIO.
KERJASAMA DENGAN PERGURUAN TINGGI
Selain mempersiapkan sistem pendidikan berkualitas yang didukung oleh para pengajar yang berdedikasi dan enerjik, salah satu strategi untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMA Muhammadiyah 10 GKB adalah dengan menjalin kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Menurut pak Hamzah, beragam jenis kerjasama bisa dilakukan untuk meningkatkan tak hanya mutu dan kualitas peserta didik, tapi juga kualitas pengajar itu sendiri. “ada banyak jenis kerjasama denga perguruan tinggi salah satunya adalah penyelarasan sistem pembelajaran di SMA dengan sstem pembelajaran di PT”, terangnya.
Selain itu, kerjasama dengan perguruan tinggi juga akan bisa meningkatkan possibility siswa berprestasi untuk diterima di perguruan tinggi bergengsi yang menjalin kerjasama dengan pihak sekolah. Kunjungan berkala di pusat-pusat penelitian universitas juga sangat membantu peningkatan kompetensi guru dan laboran, utamanya dalam meningkatkan pembelajaran kreatif dan inovatif yang dibutuhkan siswa. Sharing fasilitas serta pembinaan yang terkait dengan kompetensi tingkat SMA pun menjadi salah satu upaya kerjasama untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMAMIO. (la)
No responses yet