Dirjen Pauddasmen Kemendikbudristek: Muhammadiyah Telah Mencatat Kiprah Nyata, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Fitri Wulandari
PWMU.CO – Muhammadiyah sebagai organisasi kemasyarakatan telah mencatatkan kiprah nyatanya dalam pembangunan Sumber daya Manusia (SDM) Indonesia. Hal ini tentu sejalan dengan tujuan pelaksanaan sistem pendidikan Indonesia.
Inilah yang disampaikan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Ditjen Pauddasmen Kemendikbudristek) Dr Muhammad Hasbi SSos MPd dalam acara Sharing Session Penguatan Ideologi Muhammadiyah, Sabtu (17/9/22).
Dalam acara yang diselenggarakan Mugeb Islamic Center (MIC) Majelis Dikdasmen PCM GKB Gresik Jawa Timur ini dia menyampaikan Sharing Session adalah kegiatan yang penting dilakukan karena hal ini merupakan upaya untuk melahirkan Lifelong Learning Community (Pembelajar Sepanjang Hayat).
“Pembelajar sepanjang hayat ini tentunya menjadi tujuan utama persyarikatan yang bertujuan memperkuat ideologi serta kemampuan memghadapi perkembangan dunia yang semakin eksponensial,” ujarnya di hadapan peserta yang hadir di Cordoba Convention Hall SMA Muhamamdiyah 10 GKB Gresik Jawa Timur (Smamio)
Tantangan Dunia Pendidikan
Dalam acara yang mengangkat tema Kebijakan dan Strategi Pendidikan Dasar yang Berkemajuan ini dia memaparkan Indonesia, bahkan dunia memasuki era distruptif yaitu era yang tak terduga, tak menentu karena kecepatan perkembangan teknologi.
“Baru saja kita memasuki Revolusi Industri 4.0, namun di negara maju bahkan sudah memasuki Revolusi Industri 5.0, bahkan lebih dari itu. Hal ini tentu menjadi berita baik karena kemajuan teknologi tentu berbanding lurus dengan kemudahan informasi,” katanya.
Namun, lanjutnya, berita buruknya adalah Indonesia belum mampu merepons perubahan ini. Bahkan bisa dikatakan ketinggalan. Ketertinggalan ini tak lain disebabkan kemampuan bangsa Indonesia dalam menyiapkan SDM yang mempu mengimbangi kemajuan tersebut. Bahkan, imbas dari Covid-19 telah membuat pendidikan Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
“Kita tidak bisa hanya mengeluh. Kita harus bangkit. Indonesia dengan semua ekosistem pendidikan harus bergandengan tangan untuk memperbaiki sistem pendidikan,” tandasnya.
Langkah Strategis
Hasbi menambahkan lahirnya Longlife Learning Community merupakan syarat utama bagi Indonesia agar mampu menjawab tantangan dunia. Dalam kaitan ini sekolah dengan seluruh SDM-nya menjadi institusi resmi yang menjadi tonggak kelahiran pembelajar sepanjang hayat.
Untuk itu, sambungnya, sekolah harus mampu menumbuhkan pola pikir yang bertumbuh (growth maindset). “Individu ini memiliki pikiran terbuka terhadap semua informasi, dengan kemampuan tidak menelan mentah-mentah semua informasi tersebut,” jelasnya.
Dia memaparkan dalam tujuan tersebut, sekolah harus mampu menghadirkan guru sebagai sosok yang menjadi role model bagi siswanya, sekaligus membekali siswa dengan kemampuan esensial yang universal yaitu kemampuan literasi dan numerasi, serta karakter yang kuat.
Selain itu, growth maindset juga mensyaratkan pemahaman bahwa kecerdasan adalah sesuatu yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Kemampuan untuk merangkul perubahan, serta mengubah mengubahnya menjadi peluang.
Dengan penerapan konsep ini secara menyeruluh sekolah menghasilkan individu yang berkarakter kuat, cerdas, dan berliterasi. “Muhamadiyah mampu menjadi agen of change untuk terwujudnya Indonesia yang maju, kuat, dan berdaulat. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.
Comments are closed