Pada hari Jumat, 20 Mei 2016 lalu, sebuah acara rutin telah digelar oleh Majelis Dikdasmen PCM GKB Gresik dalam rangka menguatkan kesolidan tim pengajar di lingkungan Majelis Dikdasmen PCM GKB serta membangun networking dengan pihak luar yang bertajuk “Strategi Branding Sekolah”. Dalam acara ini, Dr. Muhammad Madyan, S.E, M.Si, M.Fin selaku pembicara sekaligus Wakil Rektor II Universitas Airlangga Surabaya menjelaskan pentingnya membangun branding yang “cantik” untuk kepentingan marketing sekolah.
Membangun sekolah baru dengan reputasi berkelas membutuhkan kerja keras dan perjuangan tanpa henti. Menurut pak Madyan, persaingan untuk mendapatkan murid baru di antara sekolah-sekolah yang ada cukup sengit, bahkan ada beberapa yang menggunakan strategi tidak etis untuk menarik minat siswa dengan cara apapun seperti menjelek-jelekkan sekolah lain yang menjadi kompetitor. Namun, hal itu tentunya tidak menjadi jaminan tertariknya calon siswa untuk masuk ke sekolah tersebut. Dalam hal “memasarkan” sekolah, branding image sangat berpengaruh untuk membentuk mindset positif di kalangan calon pelanggan kita yaitu siswa dan wali siswa. Hal ini bisa berpengaruh langsung terhadap kegagalan sekolah dalam mendapatkan murid karena brand image/merk yang tidak bagus.
Dalam kasus sekolah baru, membangun brand sekolah memiliki peranan sangat penting dalam memikat konsumennya, karena jika persepsi publik atas sekolah itu positif, maka sudah pasti sekolah tersebut akan laris manis dan menjadi price maker di antara kompetitornya. “Di kalangan marketing, ungkapan Shakespeare tentang ‘apalah arti sebuah nama’ tidak berlaku. Justru bagi marketer, nama brand itu sangat penting, karena di dalam brand tersebut terdapat berbagai atribut atau identitas”, jelas pak Madyan.
Memperkuat brand sekolah pun bukan hal nya mudah. Diperlukan strategi dan manajemen yang baik supaya pesan dan janji yang ada sebagai atributnya bisa tersampaikan dan diterima dengan baik pula. Image positif sekolah bisa ditawarkan melalui kegiatan belajar mengajar yang unik, memberi kesan dan manfaat bagi siswa yang bersekolah, serta membuat konsumen kita mendapatkan brand value yang tidak hanya dinilai dari segi akademik, namun juga daya saing dan akhlak mulia. “Jika kita mendengar nama Unair, misalnya, apa yang terbersit pertama dalam pikiran kita? Ya, kedokteran! Itu sudah menjadi kesan yang melekat pada Unair. Nah, nanti SMA Muhammadiyah 10 ini mau mengusung apa sebagai brand image-nya. Brand itu harus diperkuat dan dipenuhi atribut strateginya”, tutup beliau.
No responses yet