Gresik, pojokpudak.com
Membanggakan, berkat inovasi obat kumur alami berbahan dasar daun kelor, tiga pelajar asal Kabupaten Gresik Jawa Timur mengharumkan nama Indonesia di ajang kompetisi Sains internasional yang diikuti 136 peserta dari 13 negara.
Pelajar yang mendapat juara itu dari SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik (Smamio) yakni Amalia Dwi Berliyanti, Arina Felisia Rahma dan Auliya’ Nabila Syaban. Mereka berhasil menyabet juara dua dalam ajang Word Invention Competition and Exhibition (Wice).
Amalia mengatakan awal mula ia berinisiatif membuat obat kumur dari daun kelor karena keberadaan tanaman ini mudah ditemui. Selain itu, dijelaskan dia ternyata daun kelor memiliki manfaat untuk kesehatan mulut.
“Setelah membaca banyak jurnal, ternyata daun kelor mengandung berbagai zat untuk kesehatan mulut serta memiliki khasiat anti bakteri,” katanya, Senin (21/9/2020).
Dari situ, lanjut Amalia ia bersama dua teman lainnya memulai penelitian pada awal tahun 2020. Untuk membuat obat kumur ada berbagai tahapan dan proses kimia sehingga bisa menjadi produk alami siap pakai.
Tak disangka, karyanya bisa mendapat juara nasional di ajang Online Science Project Competition yang digelar pada 17 hingga 23 Februari 2020. Dan, mewakili Indonesia diajang Internasional.
“Tentu karena kami dibimbing para guru serta difasilitasi oleh sekolah kami, sehingga di tengah pandemi ini kami masih bisa berkarya. Dan, Alhamdulillah mendapat juara tingkat internasional. Ini menjadi pelecut semangat kami untuk belajar,” ungkapnya.
Untuk tahap awal membuat obat kumur, daun kelor dipisahkan dari ranting. Kemudian tutur Amalia, tumbuhan dengan nama ilmiah Moringa Oleifera itu dikeringkan serta diblender hingga halus.
Lalu tahapan selanjutnya, untuk menjadi ekstra daun kelor membutuhkan proses kimia yang cukup lama. Setelah itu, untuk menjadi obat kumur cair ektrak daun kelor ditambah ekstrak mint serta bahan baku lainnya yang tentunya aman.
“Jadi bedanya dengan produk lainnya yang sudah ada ialah meski tertelan obat kumur ini sangat aman karena terbuat alami serta sesuai takaran,” terang Amalia.
Sementara itu, Kepala Smamio Isa Iskandar bangga dengan prestasi anak didiknya yang menyabet juara dunia. Tak berhenti disitu, temuan pelajar ini akan ditindaklanjuti bahkan jika memungkinkan akan diproduksi massal.
“Tindaklanjut ada dua hal, improve rasa dan lainnya meningkatnya produksi, kepikiran jadi produksi massal. Tentunya dengan kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi dan stakeholder lainnya,” ujar dia.
Isa menambahkan, meski di tengah pandemi para pelajar tetap melaksanakan pembelajaran baik daring maupun luring serta melakukan praktikum dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan pembatasan.
“Seperti kali ini, para pelajar ini merupakan amggota dari CR10 (Creative Researche), salah satu program Inspiration Class. Semoga pelajar lain juga bisa mengikuti hal yang sama,” tambah dia menanggapi pelajar asal Gresik juara Internasional berkat inovasi obat kumur daun kelor. (Nif/Dyo)
https://www.pojokpudak.com/2020/09/begini-kata-tiga-pelajar-sma.html#.X2koLZLC2SE.whatsapp
Comments are closed