Generasi milenial dihadapkan kepada dua pilihan jalan. Mengikuti jalan generasi gempa atau menjadi generai takwa.
Hal itu dikatakan Drs H Muhammad In’am MPd, wakil ketua Bidang Tarjih dan Wakaf PDM Gresik dalam pengajian iftitah di Seminar dan Pelatihan bertema Psychodrama: for Self Optimization di Aula SMAM 10 GKB , Sabtu (6/10/2018). Acara ini diikuti 102 guru sekolah dalam naungan Majelis Dikdasmen PCM GKB Gresik.
Menurut In’am, karakter generasi gempa itu sama seperti gempa yang melanda Lombok dan Palu. Menimbulkan bencana dan meluluhlantakan lingkungan di sekitarnya.
Generasi gempa itu generasi porak poranda, katanya. Melanggar aturan, mengabaikan nilai, seenaknya. “Generasi yang nilai takwa sangat lemah,” kata dia menjelaskan.
Zina dan durhaka, misalnya, adalah pola dan model dari generasi gempa. ”Penyakit ini, oleh Allah, akan dibalas langsung di dunia. Di akhirat juga akan mendapat siksaan,” tandasnya.
Ketika generasi gempa merebak, dia mengingatkan, bencana yang ditimbulkan berimbas pada orang-orang yang baik juga. Orang yang bertakwa juga kena dampak, bukan hanya orang-orang yang berdosa.
”Maka penyakit yang bisa membawa pada generasi gempa harus disingkirkan. Perguruan Muhanmadiyah harus berada di garda terdepan untuk berpartisipasi Mengurangi generasi gempa dengan mengubah menjadi generasi takwa,” ungkap mantan Ketua PDM Gresik ini.
Generasi takwa, menurutnya, generasi yang memuliakan Allah swt. Generasi ini menjadi prioritas utama dalam pemberdayaan anak didik kita. Sekolah adalah rumah dalam memberikan layanan pendidikan berkualitas.
“Sekolah adalah alat dakwah untuk membawa anak didik menjadikan orang bertakwa. Inilah titik tumpu maksud dan tujuan Muhammadiyah. Sebagai amal usaha, pendidikan Muhammadiyah harus jadi motor untuk memcetak generasi takwa,” tandasnya. (Ichwan Arif)
Comments are closed